PT. Selaras Anaam Sena
Behavior-Based Safety (BBS) adalah suatu proses yang memberikan informasi kepada manajemen dan karyawan mengenai keselamatan keseluruhan tempat kerja melalui "observasi keselamatan". BBS dimaksudkan untuk memfokuskan perhatian pekerja pada perilaku keselamatan harian mereka sendiri dan rekan-rekan kerja. Tujuan dari program BBS adalah untuk meningkatkan keselamatan karyawan dalam organisasi.
Dasar dari Suatu Observasi
Ketika menerapkan program BBS, para pengamat (karyawan yang dilatih untuk melakukan tinjauan keselamatan di tempat kerja) melakukan tinjauan terhadap karyawan lain dengan memperhatikan perilaku mereka. Para pengamat mencatat perilaku yang aman dan tidak aman, serta mencatat kondisi tempat kerja yang aman dan tidak aman. Pengamat kemudian membagikan temuan tersebut kepada pekerja dan memberikan umpan balik. Umpan balik positif sangat didorong. Membahas cara-cara di mana karyawan dapat melakukan tugas mereka dengan cara yang lebih aman membantu pekerja dan pengamat menjadi lebih sadar akan perilaku mereka. Program BBS didasarkan pada suatu lingkaran umpan balik yang terus menerus di mana karyawan dan pengamat memberikan masukan untuk meningkatkan keselamatan satu sama lain, dan profesional keselamatan menggunakan data yang dikumpulkan dalam melakukan observasi untuk terus meningkatkan program BBS.
The Behavior-Based Safety (BBS) Checklist
Organisasi yang menerapkan program BBS menentukan daftar perilaku yang sesuai untuk diamati berdasarkan perilaku dan risiko unik dari organisasi mereka. Biasanya, para profesional keselamatan mengembangkan format checklist yang mudah dan cepat untuk diisi oleh pengamat di lapangan dan mencantumkan perilaku yang menjadi target. Aturan Penyelamatan Hidup juga dapat digunakan sebagai checklist BBS yang baik.
Sebagai contoh, untuk organisasi yang mengoperasikan armada kendaraan, Anda mungkin mengembangkan checklist keselamatan berbasis perilaku yang difokuskan pada perilaku pengemudi umum, seperti penggunaan sabuk pengaman atau lampu sein. Checklists sering mencakup dasar observasi (waktu, tanggal, lokasi, perilaku yang diamati, pengamat) dan jumlah observasi yang aman dan tidak aman oleh pemeriksa. Checklist juga mencakup kolom untuk umpan balik dan komentar yang diberikan kepada karyawan.
Berdasarkan tujuan dan objektif BBS Anda, Anda mungkin juga membuat jadwal yang menentukan berapa banyak observasi (dan jenis observasi apa) yang harus dilakukan di seluruh organisasi Anda dalam satu minggu, satu bulan, atau satu kuartal. Jadwal dan observasi dapat berubah berdasarkan lingkaran umpan balik yang terus menerus dari program BBS.
Namun, ketika checklist observasi dan jadwal menjadi lebih mendalam, mereka juga menjadi lebih sulit untuk dilacak dan dikelola. Anda mungkin ingin beralih ke teknologi untuk meningkatkan manajemen Program BBS Anda tanpa mengorbankan efektivitasnya.